Grand Theft Auto (GTA) dikenal luas sebagai salah satu seri video game paling populer di dunia. Tidak hanya digemari oleh kalangan gamer, daya tarik GTA juga merambah ke masyarakat umum karena penggambaran dunia fiksionalnya yang sering kali mencerminkan realitas sosial secara satir. Kini, game tersebut akan memasuki ranah akademik.
Dilaporkan bahwa Universitas Tennessee, Amerika Serikat, akan meluncurkan sebuah mata kuliah unik yang menggunakan game GTA sebagai media pembelajaran sejarah. Mata kuliah ini dijadwalkan mulai dibuka pada Januari 2026.
Belajar Sejarah Lewat GTA? Ini Bukan Candaan
Mata kuliah ini diberi judul “Grand Theft America: U.S. History Since 1980 through the GTA Video Games” dan akan dibimbing langsung oleh Profesor Tore Olsson. Melalui kelas ini, mahasiswa akan mempelajari sejarah Amerika Serikat sejak tahun 1980 dengan memanfaatkan elemen-elemen yang ditampilkan dalam seri game Grand Theft Auto.
Fokus utama mata kuliah ini adalah pada representasi isu-isu sosial, politik, ekonomi, serta dinamika budaya dalam game GTA yang mencerminkan perkembangan sejarah di dunia nyata. Meskipun GTA dikenal sebagai game fiksi dan satir, Olsson percaya bahwa game ini bisa menjadi pintu masuk yang menarik untuk memahami dinamika masyarakat Amerika dalam beberapa dekade terakhir.
Alasan Pemilihan GTA sebagai Media Pembelajaran
Menurut penjelasan Prof. Olsson, game GTA dianggap relevan karena mampu menangkap nuansa kehidupan di berbagai era sejarah modern Amerika. Meski tidak sepenuhnya akurat secara historis, seri ini menawarkan potret sosial yang tajam dan reflektif, yang dapat menjadi bahan diskusi kritis di kelas.
Beberapa topik yang akan dibahas antara lain:
-
Polarisasi media dan radio dari masa ke masa,
-
Representasi kerusuhan Los Angeles 1992 dalam GTA: San Andreas,
-
Perubahan nilai-nilai budaya dan struktur sosial sejak tahun 1980.
Tidak Wajib Bermain GTA, Tapi Mahasiswa Akan Belajar dari Kontennya
Uniknya, mahasiswa tidak diwajibkan untuk memainkan atau memiliki game GTA. Materi pembelajaran akan disampaikan melalui rekaman video, tangkapan layar (screenshot), dan tayangan langsung yang disiapkan oleh dosen. Prof. Olsson sesekali akan memainkan game tersebut di kelas untuk menunjukkan poin-poin penting secara langsung.
Perlu dicatat bahwa mata kuliah ini belum akan mencakup GTA VI, karena game tersebut baru akan dirilis pada tahun 2026. Namun, Olsson menyatakan bahwa setelah game itu tersedia, ia akan mengevaluasi apakah GTA VI dapat dijadikan bagian dari bahan ajar di masa depan.
Bukan Kali Pertama Tore Olsson Gunakan Video Game di Kelas
Menariknya, ini bukan pertama kalinya Tore Olsson menggabungkan video game dengan pengajaran sejarah. Sebelumnya, ia juga pernah membuka mata kuliah sejarah yang menggunakan game Red Dead Redemption, sebuah game berlatar masa koboi Amerika.
Dengan inovasi ini, Universitas Tennessee menunjukkan pendekatan baru dalam pendidikan sejarah—menggabungkan media hiburan dengan pembelajaran kritis. Apakah pendekatan seperti ini akan menjadi tren di masa depan? Kita tunggu saja.